Unknown On Kamis, 23 Oktober 2014


Seni tari tidak bisa terlepas dari budaya yang menghasilkannya. seni tari mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, seperti dalam konteks ritual, dalam hal ekspresi estetik murni, maupun sebagai media komunikasi personal maupun kolektif. Namun dinamika budaya masyarakat ikut membawa perubahan – perubahan pada seni tari. Perubahan itu terjadi, baik pada aspek bentuk, fungsi, maupun maknanya.
Ragam dan gaya seni tari adalah kristalisasi dari nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya. Seni tari Bali dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu :
1.Tari Wali, yaitu tari yang berfungsi sebagai sarana atau pelaksana upacara agama. Contohnya : Tari Rejang dan Tari Sanghyang.
2.Tari Bebali, yaitu tarian yang berfungsi sebagai penunjang jalannya upacara yang dalam pementasannya memakai lakon. Contohnya : Tari Topeng.
3.Tari Balih – balihan, yaitu tarian yang tidak tergolong tari Wali dan Tari Bebali yang khusus dipertunjukkan untuk hiburan. Contohnya : Tari Joged.
Dalam buku Dance and Drama in Bali menyatakan tari joged merupakan satu-satunya tarian yang bisa dikategorikan sebagai tarian sosial di Bali dengan varian yang mencakup Gandrung, Oleg, Leko dan Andir, dimana tarian ini dimulai dengan penampilan tarian solo dalam style legong yang sangat jelimat. Tarian ini diiringi dengan gamelan bambu, penari joged ini mengenakan hiasan kepala seperti helm, dengan mahkota melengkung kedepan menyentuh hiasan yang melingkar hingga ke bagian kepala yang ditutup dengan bunga cempaka atau kamboja yang berlapis-lapis. Tarian joged sekarang ini sedang marak-maraknya dengan pertunjukan goyangan ngebor untuk menarik perhatian penonton, dibandingkan dengan tari joged yang terdahulu dimana zaman dalu tarian joged hanya menggunakan egolan kesamping kanan maupun kiri dan dilihat perkembangannya tarian joged sekarang ini lebih banyak menonjolkan gerakan-gerakan erotis goyang pinggul yang memiliki daya rangsang terhadap penonton.
Istilah tari joged dalam bahasa Indonesia terdiri dari kata tari dan joged. Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang dituangkan melalui gerak ritmis yang indah, sedangkan kata joged merupakan tari tandak dan ranggeng, berjoged ( menari ) menurut pengertian, joged merupakan tarian yang sangat demonstratif, lincah dan tanpa cerita. Tari joged dikatakan sebagai tarian rakyat yang berfungsi sebagai hiburan atau tari pergaulan ( Drs. Soedarsono ). Pernyataan yang ada dalam buku Diskripsi Tari Bali menyatakan bahwa secara etimologi kata Joged berarti Tari ( tarian wanita ). Joged dipakai untuk menyebutkan sebuah seni pertunjukkan yang memiliki aspek-aspek tari sosial yang tinggi nilainya setelah seorang penari joged menyelesaikan sebuah tarian tunggal yang abstrak bentuknya. Dalam tarian Joged “ ngibing “ merupakan ajakan penari joged kepada penonton untuk menari bersama-sama diatas panggung, dan kadang-kadang bisa terjadi kontak tangan, kadang kala mereka melakukan tarian sejenis tarian bercinta, namun jika mencoba untuk bagian-bagian terlarang penari joged, maka ia akan terkena pukulan kipas dari penari joged.
Jenis-Jenis Tari Joged Tari Joged ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.Joged Pingitan Joged Pingitan ini pada awalnya merupakan tari pergaulan yang diayomi di lingkungan istana dan sekarang menjadi tarian yang disakralkan. Misalnya di banjar Pekuwudan Sukawati.
2.Adar, Tokohan, Udegan Merupakan tari pergaulan yang sudah dipelihara oleh masyarakat banyak.
3.Andir Merupakan sejenis tari pergaulan yang pementasannya dikaitkan dengan ritual keagamaan atau kepercayaan.
4.Gandrung Merupakan sejenis tari pergaulan yang ditarikan oleh kaum laki-laki, namun pada saat sekarang tarian ini berkembang menjadi tarian yang ditarikan oleh kaum perempuan.
5.Joged Bungbung Suatu tari pergaulan yang berfungsi sebagai hiburan dimana penyebarannya sangat luas hampir di seluruh Bali.






Tari Joged mempunyai banyak macam, antara lain:
1. Joged BumbungTari joged yang diiringi dengan gamelan tingklik bambu berlaras Slendro yang disebut Grantang atau Gamelan Gegrantangan. Tarian ini muncul pada tahun 1946 di Bali Utara dan kini Joged Bumbung dapat dijumpai hampir di semua desa dan merupakan jenis tari joged yang paling populer di Bali.
2. Joged Pingitan
Jenis joged yang dalam pementasannya membawakan suatu lakon dan diiringi dengan gamelan tingklik bambu yang berlaras Pelog, yang disebut Gamelan Joged Pingitan. Disebut Joged Pingitan karena di dalam pementasan tarian ini ada bagian-bagian yang dilarang (dipingit) yaitu pengibing hanya bisa menari untuk dapat mengimbangi gerak tari yang ditimbulkan oleh penari joged dan tidak boleh menyentuh penarinya. Repertoir yang biasa dijadikan suatu lakon adalah kisah Prabu Lasem dan di beberapa tempat ada juga yang mengambil cerita Calonarang. Berdasarkan data-data yang ada, joged ini muncul di Bali sekitar tahun 1884. Semula adalah tarian hiburan bagi raja yang konon penari-penarinya adalah para selir.

by I Dewa Putu Bedil
3. Joged GebyogJenis tari joged yang diiringi dengan bumbung gebyog yang ritmis berlaras Slendro dan hanya terdapat didaerah Bali bagian barat (daerah Jembrana).
4. Joged GandrungMerupakan tari pergaulan yang penarinya laki-laki berhias dan berpakaian wanita, serta diiringi dengan seperangkat Gamelan Tingklik yang terbuat dari bambu yang berlaras pelog. Semula penari Gandrung ini lelaki muda usia berparas tampan namun sekarang Gandrung sudah ditarikan oleh penari wanita. Gandrung hanya dapat diketemukan di beberapa desa di Gianyar,Badung dan Denpasar.

Semua tari Joged (kecuali Joged Pingitan yang memakai lakon Calonarang), selalu ada bagian paibing-ibingannya yaitu tarian bermesraan. Diawali dengan penari joged memilih (nyawat) penonton laki-laki yang diajak menari bersama-sama di atas pentas. Sebagai sebuah kesenian rakyat, tarijoged diiringi dengan barungan gamelan yang didominir oleh instrumen-instrumen bambu. Di daerah Tista, Tabanan ada sejenis tari Joged yang mendekati Legong Kraton yang disebut Leko, dan di Bongan Gede, Karangasem terdapat tari Joged yang dianggap sakral yang dinamakan Joged Bisama.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments