Archive for September 2014

Tari Sekar Jagad

Minggu, 28 September 2014
Posted by Unknown

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengar pulau Bali. Pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, tidak kalah juga keindahan seninya pun banyak di minati para pelancong loo. Baik pelancong dalam negeri ataupun manca negara. Nah, pada kesempatan hari ini, kami kan membahas sedikit tentang sejarah asal usul tari sekar jagat. Tarian ini merupakan tari tradisiaonal Bali yang banyak di  gemari orang-orang loo. Anda pasti penasaran kan dengan asal usulnya. 
Nama Tari Sekar Jagad awalnya di ambil dari kata “Sekar” yang artinya bunga yang harum. Sedangkan “Jagad” memiliki arti dunia. Oleh karena itu, tari sekar jagad dapat juga di artikan dengan bunga di taman yang harumnya sampai ke seluruh dunia. Tarian ini biasanya di pentaskan oleh para penari wanita. Para penari menari dengan lemah gemulai dan gerakan-gerakan yang ritmis dan serempak. 
Pada tahun 1993, Tari Sekar Jagad mulai di ciptakan oleh Swasthi Widjaya Bandem dan gambelan (music traditional bali ) oleh Bapak I Nyoman Windha. Awalnya tarian ini hanya di pentaskan di daerah keraton saja. Namun sekarang sudah banyak di kenal oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, juga manca negara yang berkinjung ke Pulau Bali. Tarin ini sering di pentaskan sebagai hiburan masyarakat.

Pakaian Tari Bali (Tari Sekar Jagat) 1 set : 
Terdiri dari :
- Hiasan kepala (Gelungan)
- Gelang 
- Hiasan leher (Badong Kulit)
- Tutup Dada
- Strapless Prada
- Pending Prada Jepang
- Selendang
- Kain
- Tapih

Tari Panyembrama

Kamis, 25 September 2014
Posted by Unknown
Bali memang terkenal memiliki berbagai macam tarian daerah, namun yang satu ini mungkin tak asing kita dengar. Tari Panyembrama (asal kata sambrama yang berarti sambutan) merupakan tari tradisional bali yang sering ditampilkan dalam menyambut tamu, yang biasanya tamu istimewa. Namun, awalnya Tari Panyembrama merupakan tari pelengkap persembahan sebelum Tari Sanghyang atau Rejang yang dipentaskan dalam upacara di Pura bagi umat Hindu.

Tarian yang diciptakan oleh maestro tari I Nyoman Kaler (alm) pada awal tahun 70an diiringi oleh musik tradisional Gong Kebyar dengan mengenakan pakaian adat bali. Gerakan yang dirancang mulai dari lirik mata, senyum, hentakan kaki, goyangan pinggul, gemulai gerakan tangan hingga lembutnya gerakan jari jemari menandakan sambutan yang hangat dibandingkan tari bali lainnya yang gerakannya lebih dinamis.

Serpihan bunga yang ditaburkan penari pada salah satu komposisi tarian melambangkan ungkapan selamat datang kepada para tamu dengan seluruh gerakan yang penuh kehangatan, kegembiraan, dan penghormatan menjadi nilai tambah untuk tari tradisional ini.



Tari Pendet

Selasa, 23 September 2014
Posted by Unknown

















Seperti dikutip dari ISI Denpasar, lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja mantranya dan seusai pementasan topeng sidakarya—teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.

Tari Pendet bercerita tentang turunnya dewi-dewi kahyangan ke bumi. Biasanya menurut gentra.lk.ipb.ac.id, Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih).

Para penari Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang lainnya.
Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.


Sejarah Perkembangan.




1950. Tari Pendet disepakati lahir.
Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.
Pada 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut dengan pola seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang. Berselang setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta.
1967. Koreografer bentuk modern Tari Pendet.
Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.